yuhuu sekarang gw lanjut lagi ya tentang trip gw ke Singapur, setelah day 1 gw cuma ke sentausa island buat nonton Songs of the Sea, hari kedua disini adalah acara inti gw ke Singapur bersama temen-temen kampus dan dosen-dosen, yaitu ke MSIG Singapore dan Singapore Management University untuk comparative study. Jam 8 SIN kita semua sudah dijemput oleh tour guide andalan kita yaitu Gia buat langsung berangkat ke MSIG karena janji disana jam 9 pagi, sesuai jam masuk kantor pekerja disana. letak kantor MSIG yang mau kita datengin berada di 4 Shenton Way, setelah sampai sana terlihat banget mirip dengan kawasan Sudirman ataupun gatot Subroto di Jakarta tapi disini jalan-jalannya sangat bersih dan semua pekerja berlalu lalang berjalan kaki dan jarang sekali yang bawa mobil, jadi benar-benar sebelah jalanan besar adalah pintu masuk gedung, tidak ada lahan parkir, hanya ada bus stop dan eskalator menuju MRT di depan gedung-gedung dan apabila ada yang membawa mobil setiap gedung akan menyediakan basement yang tidak terlalu besar seperti di Indonesia.
Sebelum lanjut lagi kyaknya gw harus perkenalan tentang MSIG itu dulu kali yah..
MSIG Insurance (Singapore) Pte. Ltd. ("MSIG") is one of the leading general insurance companies in Singapore. With a local presence of over 100 years, the Company offers an extensive range of insurance solutions for commercial and personal risk protection enabling the security and safety of individuals and businesses.
A member of the MS&AD Insurance Group, MSIG is credit-rated AA- by Standard & Poor’s, ISO accredited and recognised as the Best Overall Insurer in 2008 (International category), 2006, 2002, 2000 and 1997 by the Singapore Insurance Brokers’ Association (SIBA). MSIG commits to delighting our customers through top service quality in sales and claims.
In May 2010 our two operations, Mitsui Sumitomo Insurance (Singapore) Pte. Ltd. ("MSIS") and MSIG, integrated under MSIG Insurance (Singapore) Pte. Ltd. to create a unified, bigger and stronger company.
The Company's commercial portfolio spans property, marine cargo, liability, engineering, bonds and casualty business. Catering to the needs of individuals and their families is a comprehensive and innovative range of offerings covering healthcare, home and contents, motor, personal accident, travel, golf and foreign domestic help.
A general insurance powerhouse supported by an extensive distribution network of agents, brokers, direct, strategic partnerships and bancassurance alliances with leading banks DBS Bank and the Standard Chartered Bank, MSIG offers multiple sales and service channels at the convenience of our customers.
About MS&AD Insurance Group
The MS&AD Insurance Group based in Japan, was established in April 2010 as a result of a strategic alliance between Mitsui Sumitomo Insurance Group, Aioi Insurance and Nissay Dowa General Insurance Company.
Today, with presence in over 41 markets globally, 17 of which are in Asia, MS&AD Insurance Group is one of the largest general insurers in the world. The Group also received the ‘General Insurance Company of the Year’ award from Asia Insurance Review in 2011.
Through its subsidiaries and associated companies in both domestic and overseas markets, MS&AD Insurance Group is active in five business domains, namely domestic Japanese general insurance, life insurance, non-life insurance, financial services and risk-related services.
As of March 31, 2011, MS&AD Insurance Group has 121 subsidiaries and 28 associated companies.
Itu sedikit about MSIG Singapore. Lanjut lagi, setelah masuk ke gedungnya kita disuruh menunggu dulu untuk diberikan masing-masing sticker visitor. sambil menunggu kita liat orang-orang kerja lalu lalang masuk lift untuk bekerja dan untuk wanita bajunya benar-benar berbeda dengan Indonesia karena mereka bekerja layaknya orang yang mau ke pesta dengan gaun-gaun bagus, lucu, dan seksi yang pasti, kalo cowo standar kemeja, celana bahan dan sepatu pantofel.
Setelah diberi sticker visitor, kami diantar ke lantai dimana MSIG berada dan langsung disambut dengan baik oleh pihak MSIG dan langsung diantar ke ruang meeting untuk mendengar presentasi tentang risk management di MSIG Singapore. Sebelum dimulai kami dibagikan drinking water yang dibuat khusus oleh MSIG untuk tamu-tamu mereka. Lalu dimulailah presentasi yang dibawakan oleh Vice President MSIG Singapore. Sebelumnya mereka membuka tirai jendela ruang meeting tersebut karena pemandangan diluar adalah pelabuhan Singapur yang paling tersibukm karena kita tahu Singapur sebenernya negara miskin yang tidak memiliki Sumber Daya Alam, air pun mereka impor dari Malaysia, garam, gula, dan semuanya mereka impor, jadi pelabuhan itu benar-benar pelabuhan tersibuk.
Setelah presentasi yang cukup interaktif dengan tanya jawab yang banyak, kami diajak berkeliling kantor mereka untuk memberi tahu setiap divisi yang ada disana dan tugas-tugas mereka. Kelompok gw diajak ke Customer Service, dan disitulah tempat paling berisik dan ribet karena semua orang selalu mengangkat telp dari customer MSIG. Lalu ke Information Technology yang sangat sepi. lalu ke Human Resources, lalu ke Finance dan ke ruangan untuk CEO, Direktur dan Vice President. Lucunya disetiap ruangan mereka selalu kreatif karena membuat papan kalender siapa saja yang berulang tahun tiap bulannya dan menghias mading-mading dengan gambar lucu-lucu. Dan yang pasti pas gw tour office itu, banyak banget cowo-cowo yang lucu-lucu,,hehehehehehe
Setelah office tour, gw balik lagi ke ruang meeting tadi dan tanya jawab kembali dengan Vice President MSIG sampai puas. Lalu kita coffe break dengan kalapnya karena dikasi kue-kue yang enak-enak parah,hehehhee. Dan yang terakhir seperti biasa tukeran plakat untuk tanda terimakasih dari pihak IPB dan pihak MSIG.
Setelah dari MSIG, rombongan gw langsung cari makan siang dulu ke Lucky Plaza. Rencanya gw mau makan fastfood aja dan bisa makan di bus, karena cuma dikasi waktu 30 menit, akhirnya gw melihat-lihat isi Mall tersebut dan menemukan toko pernak pernik yang murah jualan kacamata. karena gw dan teman-teman lupa bawa kacamata hitam dan Singapur panasnya gila-gilaan , jadi mau gak mau gw dan temen-temen beli kacamata dengan harga SGD $ 5, padahal tuh kacamata gak bagus, tapi daripada kepanasan, mending beli deh,,heheheheee..
Gw dan temen-temen akhirnya makan siang pake McD paketan yang paling murah yaitu fish burger,small french fries and coca cola dengan harga SGD $ 5. Dan itu enak banget daripada McD di Malaysia dulu yang pernah gw coba, karena dulu di Malay,saosnya itu bener-bener gak enak, tapi saos yang di Singapore ini enak ko,hampir mirip kayak di Indonesia tapi yah gak pedes-pedes banget. Setelah itu dari jam yang ditentukan kita langsung ke Singapore Management University, tapi ada kejadian temen gw ilang di Lucky Plaza dan kita repot banget nyarinya, tapi akhirnya ketemu juga.
Sampai di SMU (Singapore Management University) yah kita bener-bener terpukau dengan okenya gedung kuliah SMU. Sebelum campus tour, gw bersama rombongan ke lobby SMU untuk foto-foto dan ngambil-ngambil brosur kuliah disana. SMU terletak di 81 Victoria St, Singapore.
Setelah foto-foto kita langsung diajak mahasiswa sana untuk campus tour. Sebelumnya untuk lebih jelasnya akan gw tulis about SMU dulu yah dengan apa aja jurusan disana..
Since it was incorporated on 12 January 2000, SMU has established undergraduate and postgraduate programmes that aim to produce leaders and creative entrepreneurs capable of excelling in a rapidly changing and dynamic world. Set up as Singapore's first publicly-funded autonomous university offering a style of education modelled after The Wharton School, SMU occupies a state-of-the-art city campus located in the heart of Singapore's civic, cultural and business districts. Today, SMU is home to more than 7,000 students and comprises six schools: the School of Accountancy; Lee Kong Chian School of Business; School of Economics; School of Information Systems; School of Law; and School of Social Sciences. SMU offers six bachelor's degree programmes in Accountancy, Business Management,Economics, Information Systems Management, Laws, and Social Science; twelve Master's programmes in Applied Economics, Applied Finance, Applied Finance (China), Business Administration, Executive MBA, Communication Management, Economics, Finance,Professional Accounting, IT in Business (Financial Services), IT in Business (Service Sector Analytics), Information Systems, Management, Operations Management and Wealth Management; a Juris Doctor Programme; and five PhD programmes in Economics,Information Systems, Business (Finance), Business (Organisational Behaviour & Human Resources and Psychology. The University also has a dedicated Graduate Studies Office in the Office of Research, a number of institutes and centres of excellence, and provides public and customised programmes for working professionals through its Office of Executive Education. Collaborations with leading institutions, including The Wharton School, Carnegie Mellon University, the University of Pennsylvania, and the University of Chicago, allow SMU to draw on academic and research strengths across all major disciplines. To deliver a world-class curriculum, SMU has some 300 faculty who are selectively recruited from around the world to advance knowledge in teaching and research. They form an experienced and committed pool of talent who reinforce SMU's unique pedagogy of seminar-style teaching in small class sizes, creative thinking and dynamic exchange of ideas between faculty and students. In addition to recruiting some of the best academics in their fields, SMU also calls upon successful leaders in business and their professions for their specific expertise to combine academic vigour with hands-on business savvy. By pioneering business, economic, legal, social science and technology oriented programmes that meet these needs, SMU has redefined tertiary education in Singapore. Already the University has achieved a high degree of recognition and respect in Singapore, Asia and beyond. SMU ini merupakan campus yang mahal di Singapore, gak heranlah dengan fasilitas dia yang jauh banget dari campus di Indonesia apalagi di IPB, gedung-gedung mereka bener-bener layaknya kantor dan canteen sama ruang kegiatan mahasiswanya itu ada didalam tanah kyak basement gitu tapi dibuat keren banget. kelasnya itu bener-bener tempat duduknya dibuat melingkar dan satu kelas paling banyak berisi 50 mahasiswa. Setiap meja dan bangku punya stop kontak sendiri untuk mengcharge laptop. selain itu papan tulisnya itu berlapis-lapis, jadi dosen tidak perlu menghapus papan tulis, hanya tinggal menggeser papan tulis keatas atau kebawah nanti akan muncul papan-papan tulis yang baru. Selain itu proyektornya seperti Mario Teguh yang dose nnya bisa nulis di meja dan nanti akan keluar di proyektor tulisannya. Selain itu di belakang kanan kiri juga ada layar proyektor yang akan mempermudah mahasiswa untuk melihatnya apabila layar proyektor depan tidak begitu terlihat. Semua layar proyektor dan lain-lain akan digerakkan oleh remote control di papan tulis yang merupakan sebuah alat pengendali yang sangat canggih di classroom itu. Selain itu dosen tidak perlu menggunakan mic saat mengajar karena mic nya sudah ada dan terpasang di langit-langit kelas sehingga dosen dan mahasiswa akan mengeluarkan suara yang keras apabila berada diruangan tersebut. Kalo masih penasaran dengan SMU kalian bisa cek foto-fotonya di google, disitu banyak banget foto-foto yang bisa ngegambarin dengan lebih jelas SMU seperti apa. Ini karena gw cuma ngambil dari camera foto gw aja jadi mungkin belum bisa memuaskan untuk menggambarkan ke eksklusifan SMU. Di dalam kelas itu kita bertanya banyak ke anak-anak SMU itu all about their campus. sampai tidak terasa waktu sudah sore dan waktu kunjungan gw disana habis. Intinya lumayan banyak juga katanya orang Indonesia yang kuliah disana, dari S1 ataupun S2. Ada yang biaya sendiri ada yang scholarship. Dan jangan salah ternyata disana gak ada tuh yang namanya skripsian kayak di Indonesia, disana yang penting SKS kita habis waktu kuliah, maka tamatlah mereka kuliah. Selain itu mereka bener-bener aktif dan sering sekali internship dan setelah intership baru mereka ada report ke lectures mereka. Jadi mereka itu benar-benar sehabis mengambil mata kuliah kuliah langsung diperkenalkan dan dipraktekkan ke dunia nyata dengan internship. Sebelum pulang gw dan rombongan diajak tour campus lagi ke tempat bawah tanah mereka yang berisi ruang-ruang kegiatan mahasiswa dan kantin-kantin. setelah itu kembali ke lobby dan mengakhiri kegiatan comparative study kita di SMU. Setelah selesai dari SMU, tour guide romongan gw si Gia langsung membawa kita untuk belanja ke Bugis Village. Di Bugis Village kita diberi waktu hanya 2 jam untuk belanja - belanja dari jam 17.00-19.00 SIN, dimana waktu segitu gak cukup banget untuk kita. Sebelum ke bugis village nya gw dan temen-temen gw memutuskan untuk ke seberang bugis village itu yang adalah Mall besar. Nah karena cewe-cewe biasalah ya langsung cari barang-barang bermerk yang katanya lebih murah di Singapore daripada di Indonesia. Langsung aja tempat pertama itu Charles&Keith, waktu liat=liat memang gw akuin harganya lebih murah dari Indonesia, tapi gak jauh-jauh ko bedanya,cuma beda sekitar Rp.50.000-Rp. 100.000 aja. Tapi gw dan temen-temen merasa gak ada yang cocok, akhirnya langsung lanjut ke TOPSHOP, dan disana jegging murah banget, harganya SGD $ 25, tapi karena sedang tidak mencari jegging akhirnya kita langsung lanjut ke tempat-tempat lain, tapi gak ada yang cocok barang-barang bermerk itu, ada juga GIORDANO kaos-kaos polos harganya SGD $ 10, temen-temen gw banyak yang beli, tapi entah mengapa gw males. Setelah dari mall itu kita nyebrang lagi untuk menuju ke Bugis Village nya. Disana gw akuin barangnya memang lucu-lucu, seperti Mangga Dua, tapi menurut gw harganya gak jauh berbeda ko sama Indonesia. Baju,kemeja,kaos,hotpants berkisar dari SGD $ 10 - SGD $ 25, sepatu-sepatu merk korea itu berkisar SGD $ 15 - SGD $ 30 dan menurut gw yang paling murah disana itu adalah ikat pinggang lucu-lucu karena harganya SGD $ 4 - SGD $ 10 dan yang murah lagi adalah jam tangan merk korea tapi lucu SGD $ 5 - SGD $ 8. Setelah gw beli barang-barang yang gw butuh dan pengen, ketika mau beli oleh-oleh, gw inget banget kalo abis ini gw akan pergi ke Mustafa Center. dan kata orang-orang yang pernah ke Singapur alias temen gw yang bernama FITRIANNISA, katanya barang-barang di Mustafa Center lebih murah-murah, jadi beli oleh-oleh aja disana. Akhirnya gw memutuskan untuk beli oleh-oleh jam tangan disana. Sebenernya 2 jam itu kita merasa belum puas keliling-keliling Bugis Village karena lantai bawahnya itu seperti Gede Bage bandung dan ada eskalator menuju ke 3 lantai yang isinya butiq-butiq. Karena itu gw dan temen-temen gw memutuskan untuk pisah dengan rombongan gw dan melanjutkan berkeliling Bugis Village dan nantinya ke Mustafa Center sendiri menggunakan angkutan umum disana (bus or MRT) karena Mustafa Center itu buka 24 jam nonstop, jadi tidak akan tutup jam berapapun kita kesana. Setelah cape berkeliling Bugis Village akhirnya kita memutuskan untuk berangkat ke Mustafa Center, waktu itu gw bertujuh benar-benar gak tau harus naik apa, tapi akhirnya kita nanya ke orang yang sedang menunggu di halte, ternyata lebih dekat pakai bus daripada naik MRT ke Mustafa Center. Jadi kita diperlihatkan pada peta besar di mading halte tersebut bus apa yang harus kita naikin dan bayar berapa dan berenti dimana. Di mading peta besar itu jelas sekali terlihat kalo kita mau kemana saja di Singapore. Ternyata dari Bugis Village ke Mustafa Center naik bus kode 130 dan bayar 0.73 sen, tapi dibulatkan menjadi SGD $ 1. Kalo orang Singapur biasanya naik bus tinggal menunjukkan kartu dan nantinya kartu tersebut akan di infra red di dalam bus, tapi untuk turis macam kita yang cuma sesekali naik bus, tinggal bayar saja ke supir bus tersebut dengan memasukkan ke dalam kotak uang disebelah supir tersebut. Untungnya didalam bus tersebut ada orang Indonesia yang mau ke Mustafa Center juga, jadi dia nyuruh kita untuk ngikutin dia diamana turunnya nanti. Kalo gw gak salah,turunnya itu 4 halte bus dari bugis village. Sebelum belanja lagi gw dan teman-teman mengisi perut dulu, makan di Mustafa express seperti fastfood gitu. Gw makan seperti nasi lemak lupa namanya apa harganya SGD $ 5.50 dan drinking water SGD $ 2. Setelah itu langsung masuk ke Mustafa Center. Mustafa Center itu pintu masuknya banyak sekali, dia seperti Supermarket besar yang isinya macam-macam, jadi tidak boleh bawa tentengan ke dalamnya dan harus dititipkan di loker di setiap pintu masuk, untuk itu kita harus ingat pintu itu biar mudah mengambil barang yang kita titipkan tadi. Gw shock dan sedih banget ternyata barang untuk oleh-oleh disana gak ada. Memang sih jauh lebih murah tapi maksudnya yang murah-murah itu barang-barang branded kyak jam casio yang biasanya di Indonesia Rp.1,3 juta disana cuma Rp. 800ribu, tapi gak ada batang-barang lucu-lucu kayak di Bugis Village. SUMPAH gw dan temen-temen gw bete parah. Akhirnya kami memutuskan untuk beli oleh-oleh coklat aja, karena memang di Mustafa center ini coklat-coklat relatif lebih murah daripada di toko-toko coklat lain disana. dan yang pasti andalan di Mustafa center ini adalah Parfum yang memang harganya dibawah Indonesia dan juga deodorant, body spray, sabun, disini murah-murah sekali tapi harus beli dalam jumlah yang banyak seperti MAKRO kalo di Indonesia. Jadi tips dan sarannya buat kalian kalo mau beli oleh-oleh pernak pernik yang lucu-lucu langsung beli di Bugis Village itu gak usah tempat-tempat yang lain, kecuali kalo memang ingin beli parfum atau coklat memang Mustafa center lebih murah dan jam-jam tangan branded jauh lebih murah bisa beda sampai Rp. 500ribu - Rp. 1 juta. Setelah selesai dari Mustafa Center gw dan temen-temen pulang ke hotel dengan menggunakan taksi. ternyata hotel gw sama Mustafa center tidak begitu jauh, hanya bayar SGD $ 8 buat berempat didalam taksi. Dan seperti biasa, memasuki lorong jalan hotel gw bertaburan PSK yang sedang mencari mangsanya,hihihihihi.. sampai di hotel itu jam 01.00 SIN pagi dimana besok gw harus packing karena pagi-pagi akan langsung check out dan pergi ke Merlion untuk foto-foto dulu, dan langsung ke Universal Studios dan malamnya langusng ke Changi untuk back to Indonesia. jadi post selanjutnya gw akan cerita tentang day 3 gw di Singapore dengan permainan-permainan luar biasa di Universal Studios.. |